Powered By Blogger

Jumat, 11 September 2009

Re: sejarah kristen di indonesia
Menurut sejarahwan muslim Syeikh Abu Salih al-Armini, agama kristen ternyata sudah masuk ke Indonesia pada abad VII Masehi. Data-data Abu Salih ini, selain didukung oleh penggalian arkeologis di Qasr Ibrim (Mesir), yang meneguhkan kecermatan datanya, juga didukung oleh penggalian oleh catatan-catatan sejarah Cina dan India sebelum dan sesudah tahun 650, tahun-tahun dimana dicatat Abu Salih bahwa di sekitar Fansur (Barus) Sumatera "terdapat banyak gereja ('idda biya)".

Sementara itu, Alkitab Latin Vulgata (yang diterjemahkan St.Heronimus), menafsirkan Ofir dari mana emas murni diekspor ke Yehuda sejak jaman Salomo (Nabi Sulaiman) adalah India. Padahal catatan-catatan sejarah India sendiri justru menunjuk Sumatera sebagai Suwarnadwipa (pulau emas). Mungkinkah Ofir yang disebutkan Alkitab justru adalah Sumatera, yang memiliki "gunung emas" sebagaimana disebut oleh literatur India giriswarna, atau oleh penulis Romawi purba Claudius Ptelemaus (th 150 Masehi) sebagai Cryse Chersonesos.

Rasul Thomas dalam perjalanan misinya ke India, sempat juga ke Cina dan akhirnya kembali ke India dan mati syahid di Madras. Dr.Kurt Koch malah mengemukakan hipotesa, bahwa dalam perjalanan ke Cina itu, mungkin saja Rasul Thomas "singgah" di Nusantara, menunggu angin musim berbalik, seperti dialami penulis Cina Fa Hien di Yamako'ti (ujung Jawa, Sumatera Selatan).
paulus
  pendatang
 2 Mar 2002 22:23  [212.145.4.89]  nilai: 1 [komentar yang ini][tentang paulus][meningkatkan nilai][menurunkan nilai][edit / delete]
Re: sejarah kristen di indonesia

Sejarah mencatat kehadiran umat Kristen semenjak tahun 645 Masehi di daerah Pancur, Barus, Tapanuli, sebagaimana dicatat dalam buku kuno tulisan Shaykh Abu Salih al-Armini dan telah di dokumentasikan oleh Dewan Gereja-gereja di Indonesia pada tahun 1979.

Dalam buku yang ditulis oleh Shaykh Abu Salih Al-Armini itu, tentang propinsi Mesir dan tanah-tanah diluarnya, terdapat suatu berita dan daftar tentang gereja-gereja dan pertapaan-pertapaan Kristen yang tersebar dimana-mana. Dalam daftar dimuat 707 gereja dan 181 pertapaan Kristen yang tersebar dimana-mana termasuk Indonesia.

Dalam naskah itu tercantum sebuah nama Sumatera yakni FANSUR (PANCUR) dikatakan banyak terdapat gereja dan pertapaan Kristen. Pancur adalah sebuah kota dekat Barus di Tapanuli, merupakan pelabuhan ramai dan terkenal sejak awal Tahun Masehi. Didekat pelabuhan Pancur ini terdapat Kota Barus, yang menghasilkan Kapur Barus (Kamfer), yang merupakan bahan perdagangan sangat laris, baik untuk pasaran di Malabar (India Selatan) maupun untuk Eropa. Diduga orang-orang Kristen dari Malabar telah datang dan membawa Injil ke daerah Sumatera, sehingga berdirilah gereja-gereja didaerah sekitar Pancur dan Barus sekitar pertengahan abad ke 7.

Sumber lain dari buku "Peraturan Hukuman Gerejani". Oleh Abod Isho (metropolit Gereja Suriah Timur, 1291 - 1319), menurut kutipan "Sejarah Gereja Katolik Indonesia, mencantumkan adanya Keuskupan Agung untuk pulau-pulau di laut dan untuk pedalaman DABHAG, Sin dan Masin". Kata Dabhag istilah yang sudah dikenal di awad X sebagai penamaan untuk Jawa dan Sumatera.

Sumber berikutnya yang pernah menyebut adanya Umat Kristen di Indonesia dari catatan perjalanan Uskup IOA DE MERIGNOLI OFM, selaku duta besar Paus Clemeus VI di Peking, pernah berkunjung ke Sumatera dan menghadap Ratu Sriwijaya Thn 1346. Ia bertemu banyak orang Kristen dan sempat melayani mereka disana. Th 1502 ditahbiskan 3 Uskup untuk Dabhag Sin dan Masin.

Tidak ada komentar:

deris arsip